5 PRINSIP YANG KAMI TERAPKAN DALAM MENDESAIN SUATU LOGO



Hampir semua orang pasti sudah tahu dengan logo dari Cocacola, McDonald, Starbucks, atau Jco. Bahkan, hanya dengan melihat gambarnya saja kita pasti langsung mengetahuinya. Arti penting sebuah logo dalam desain memang tak bisa dipungkiri lagi. Logo menjadi identitas dan ikon dalam suatu merk produk tertentu.
Nah, sekarang bagaimana caranya untuk menciptakan desain logo yang ikonik, eye catching, dan mudah diingat orang? Berikut pembahasan lengkapnya!
Logo yang baik adalah yang khas, sesuai, praktis, grafis dan sederhana dalam bentuk, dan dapat menyampaikan pesan sesuai yang dimaksud. Sebuah logo harus dapat dicetak dalam berbagai ukuran dan mengandung dua hal, yaitu baik secara konsep dan eksekusi.
Dalam prosesnya, memang tidak semudah yang dibayangkan. Seorang desainer dalam membuat satu buah logo memerlukan usaha yang sangat besar, ide kreatif, dan mengkombinasikan berbagai elemen untuk membuat logo yang ikonik.
Berikut, 5 prinsip yang harus ada saat membuat desain logo. Yuk disimak!

1. Simple
Desain yang simple membuat logo menjadi lebih serbaguna dan mudah diingat. Logo yang bagus dapat menampilkan sesuatu yang unik tanpa harus berlebihan. Biasanya cenderung hanya menggunakan lambang tanpa ada tulisannya

2. Memorable
Selain simple, desain logo yang efektif harus mengandung prinsip ‘memorable’. Itu berarti mesti mudah diingat sehingga hanya dengan melihat logonya saja, orang langsung tahu nama merk/brand dari produk tersebut.

 3. Timeless
Kalau prinsip memorable sudah diterapkan dalam membuat desain logo, tentunya prinsip ini pasti dapat tercapai. Sebuah logo yang baik pasti akan selalu diingat oleh banyak orang dan tidak tergerus zaman. Contohnya saja, logo Coca-Cola yang sangat khas pada jenis fontnya, rupanya sudah ada sejak tahun 1885, dan masih digunakan hingga kini. Bandingkan dengan logo ‘Pepsi’  yang selalu mengalami perubahan tiap beberapa tahunnya, sedangkan Coca-Cola tetap menggunakan desain logo berwarna merah dengan font khasnya.
4. Versatile (Serba Guna)
Sebuah logo bukan hanya simpel, mudah diingat, dan timeless, melainkan harus memiliki prinsip serba guna. Maksudnya serba guna adalah logo tersebut dapat diaplikasikan dengan berbagai media dan aplikasi. Biasanya, logo harus dirancang dalam format vektor untuk dapat disesuaikan dalam ukuran dan bentuk apapun, baik format vertikal ataupun horizontal. Salah satu cara untuk membuat logo serbaguna adalah mulai mendesain hanya dengan warna hitam dan putih saja. Hal ini memungkinkan seseorang untuk fokus pada konsep dan bentuk, bukan sifat subjektif warna. Kita juga harus ingat biaya cetak – semakin banyak warna yang digunakan, semakin mahal harganya untuk bisnis dalam jangka panjang. Contoh nyatanya pada logo WWF (World Wildlife Fund) yang menerapkan prinsip desain serba guna ini.



5. Appropriate (Menyesuaikan)
Logo yang kamu buat juga harus sesuai dengan tujuan dari brand atau produknya. Contohnya, dalam mendesain logo untuk toko mainan anak-anak. Biasanya warna-warna yang digunakan cenderung lebih colourfull dengan font yang tidak kaku. Satu hal yang terpenting, sebuah logo tidak harus menunjukkan apa yang dia jual. Misalkan, logo mobil yang tidak harus menunjukkan mobilnya, komputer, tidak harus menunjukkan komputernya, namun berbeda dengan Nokia, yang menggunakan handphone sebagai identitas mereka.
Nahh..itu dia prinsip-prinsip yang sekarang kami terapakan dalam medesain suatu logo, baik logo branding,perusahaan dan logo lainya, dan tentunya kami mendesain logo bukan sembarangan yaa karena kami harus memperhatikan prinsip-prinsipnya dan mempersatukan prinsip-prinsip tersebut sehingga logo yang kami buat terkesan profesioanal

Tidak ada komentar